setiap waktuku
adalah zaman yang tak banyak orang butuh
setiap nafasku
adalah pendidikan tak bermutu
aku bodoh
hidup tak sekolah
terbebani karena biaya
aku lelah
hidup tak pernah sejahtera
ekonomi begitu lemah
aku ingin pendidikanku maju
hanya asa dalam pasrah
jangankan wajib sembilan tahun
Tk pun aku tak sempat mencicipi
aku adalah...
gadis mungil bermangkuk kecil
mengharap receh dari uluran tangan
saat peluh menetes di dahi
mentari kian menyengat
seakan tak mau lagi bersahabat
ayahku telah wafat
ketika aku masih dalam rahim
ayahku telah wafat!
bukan harta, tapi melarat yang ia wariskan
dimanakah letak dunia pendidikanku!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar